2014: SERI LUSI MASIH DIBICARAKAN DI FORUM INTERNASIONAL

SERI MENGIKUTI CERAMAH IMAJINER “LUSI MUD VOLCANO”  DI FORUM INTERNASIONAL, Tahun 2014: Dr. Maxell Rudulph  di USA dan Dr. David Shilston di UK

Bagian I: Umum, Hasil Signifikan, Pokok-pokok Bahasan dan Kata Kunci

KOLEKSI LUSI LIBRARY:KNOWLEDGE MANAGEMENT

HASIL KERJASAMA LUSI RESEARCH NETWORKING

MENGIKUTI CERAMAH IMAJINER

Dr Maxwell Rudolph, USA (Juni 2014)

Dr. David Shilstone, UK (Januari 2014)

Dipersembahkan oleh Prof. Dr. Hardi Prasetyo

untuk Pendidikan Publik, Ilmu Pengetahuan Populer

dari Situs Mud volcano Terbesar di dunia 

KE DEPAN Diarahkan:

Sebagai GeoPark dengan situs Unggulan Geyser

Akan berkembang Menjadi Tujuan GeoWisata Kelas Duni 

Pusat Keunggulan Studi Mud volcano di Indonesia dan Dunia,

Serta akan terus menghasilkan Doktor, Master, Sarjana LUSI

PENULIS MARK RUDOLPH ADALAH DOKTOR LUSI

Penerapan InSAR dan GPS: Model penurunan intensitas deformasi secara “exponential decay”, plot besarnya semburan versus waktu. Diperkirakan pada tahun 2017 besarnya semburan tinggal 1000 m3/har.

Tiga Elip Pelangi InSAR (Abidin 2008, Fukhushima 2009), Kontur intensitas deformasi (Rudolph 2013),

Blog:

Semburan Lumpur LUSI: Bencana Alam atau Buatan Manusia
Rudolph 2014, LUSI Mud Eruption: Natural or Man-Made Disaster?

Rudolph 2014: July 03, 2014

http://www.gsoc.org/news/2014/7/3/lusi-mud-eruption-natural-or-man-made-disaster

Sinopsis, Kuliah Jumat malam 13 Juni 2014

disampaikan oleh Dr Maxwell Rudolph,

Asisten Profesor, PSU Departemen Geologi.

Catatan Penting:

Lusi sebagai knowledge dan pelajaran berharga untuk mencegah even kejadian semburan

Suatu harapan, mudah-mudahan pengetahuan yang diperoleh pada studi dari semburan LUSI mud volcano ini, kiranya dapat digunakan secara bertanggung jawab.

Dalam upaya mencegah even-even Bencana, sebagaimana kejadian yang telah membentuk Lusi. (Hopefully the knowledge gained in the study of these eruptions will be put to responsible use in preventing events like those that created Lusi).

Fenomena Lusi mud volcano membuka peluang untuk mempelajari fiturnya, manfaat dan kerugiannya

Sejak lumpur mulai dimuntahkan dari gunung lumpur Sidoarjo (alias “Lusi”) di wilayah Kecamatan Porong, Sidoarjo pada Pulau Jawa bagian Timur, Indonesia, pada 29 Mei 2006.

Selanjutnya terus berkembang, sehingga menyediakan suatu kesempatan untuk mempelajari fitur mud volcano ini, dan kemanfaatan atau kerugian.

Lusi mud volcano yang terbesar di dunia dengan puncak semburan mencapai 180.000m3/hari, saat ini sekitar 10.000m3/hari

Lusi adalah suatu gunung lumpur terbesar di dunia (Lusi is the world’s largest mud volcano).

 Pada puncak aktivitasnya telah mengeluarkan lumpur sebesar 180.000 meter kubik per hari (at its peak it discharged 180,000 cubic meters of mud per day).

Sedangkan debit saat ini adalah 10.000 meter kubik per hari (the current discharge is 10,000 cubic meters per day).

Debit aliran telah mengalami peluruhan, pada tahun 2017 diperkirakan pada level 1000m3/h

Debit telah mengalami peluruhan/pengurangan sehingga pada 2017 diharapkan akan turun di bawah 1.000 meter kubik per hari (The discharge has been decaying so that by 2017 it is expected to drop below 1000 cubic meters per day).

Terjadi amblesan di Lusi dan sekitarnya, mencerminkan terjadinya pemindahan lumpur dari sumber di bawah permukaan

Terdapat amblesan muka tanah yang terukur terjadi  di sekitar daerah gunung lumpur dan sumur-sumur gas.

Dimana mencerminkan adanya pemindahan lumpur dari ruang sumber di bawah. (There has been measurable ground subsidence in the area surrounding the mud volcano and gas well which reflects the evacuation of the mud from the source chamber below).

 Bagian Penting adalah: Apa yang akan terjadi pada gunung lumpur Lusi di masa depan? (What will happen to the Lusi mud volcano in the future?)

Kondisi saat ini penangulangan Lusi dilakukan dengan membuat pertahanan tanggul dan mengalirkan Lusi ke pesisir dengan mekanisme Kali Porong:

Saat ini lumpur telah dilindungi dengan  tanggul-tanggul yang dibangun di sekitar wilayah terdampak,  dengan luas mencapai beberapa kilometer persegi

Kelebihan lumpur dialirkan ke sungai buatan manusia di dekatnya dan dikirim ke pesisir. (Currently the mud is being contained by levees constructed around an area of several square kilometers and excess mud is being drained off into a manmade river nearby and sent out to the coast).

Pokok-Pokok Bahasan dan Kata Kunci

  • Fenomena Lusi mud volcano membuka peluang untuk mempelajari fitur, manfaat dan kerugaiannya
  • Fenomena Lusi mud volcano berkembang menjadi kontroversi geologi dan politik
  • Perkenalan terhadap Mexwell Rudolph
  • Lusi mud volcano yang terbesar di dunia dengan puncak semburan mencapai 180.000m3/hari, saat ini sekitar 10.000m3/hari
  • Dampak dan kerusakan ditimbulkan oleh semburan Lusi mud volcano pada kehidupan masyarakat, infrastruktur dan lingkungan
  • Dua kejadian sebelum terjadinya semburan, selanjutnya berkembang menjadi kontroversi dipicu gempa atau pemboran sumur eksplorasi.
  • Kejadian gempabumi Yogyakarta 27 Mei 2006
  • 28 Mei 2006 terjadi tendangan lumpur atau “underground blowout”
  • Pihak Perusahaan Migas (Lapindo) menyalahkan gempabumi terkait semburan Lusi, dan secara kebetulan berlokasi di dekat semburan lumpur
  • Tim Riset Rudolph, diarahkan untuk menghasilkan suatu mekanisme yang secara alami membentuk gunung lumpur, dan mencari even gempa yang menghasilkan mud volcano
  • Memilih Salton Sea sebagai model gunung lumpur yang dihasilkan kegian seismik dan panas bumi
  • Pelajaran dari gembabumi Mayor-Cucapah, fenomena peningkatan intensitas semburan pasca gempa bumi
  • Pada  Salton Sea mud volcano terdapat hubungan yang pasti antara goyangan gempa dan semburan lumpur
  • Kompilasi gempabumi yang memicu semburan lumpur di seluruh dunia
  • Basis untuk membangun analogi gunung lumpur Salton Sea dan Lusi
  • Gempa Yogyakarta tidak cukup kuat menghasilkan goyangan yang dapat sebagai penyebab semburan Lusi
  • Tidak ada gunung lumpur lainnya terbentuk dari even gempa Yogyakarta
  • Mengukur debit gas dan hubungan respon mekanik terhadap tekanan
  • Mekanisme aliran lumpur ke permukaan melalui saluran
  • Mekanisme utama untuk semburan lumpur adalah adanya peningkatan permeabilitas dari lapisan penutup dan propagasi gelembung oleh getaran tanah
  • Sumber lumpur dari Salton Sea mud volcano lebih dalam dari Lusi mud volcano
  • Karbonat dan lumpur telah mengalami perlipatan menjadi antiklin pada Miosen, mempunyai tekanan berlebih
  • Tekanan pada kedalaman telah melebihi daya dukung pemboran yang tidak menggunakan selubung
  • Menyebabkan terjadinya “kick” dan menghasilkan perekahan pada lapisan lumpur, menyebabkan propagasi ke permukaan
  • Hasil penelitian dari dua teori telah dievaluasi oleh komunitas ilmiah
  • Bagian Penting adalah: Apa yang akan terjadi pada gunung lumpur Lusi di masa depan? (What will happen to the Lusi mud volcano in the future?)
  • Kondisi saat ini penangulangan Lusi dengan membuat pertahanan tanggul dan mengalirkan Lusi ke pesisir dengan mekanisme Kali Porong
  • Implikasi terhadap degradasi Lingkungan
  • Debit aliran telah mengalami peluruhan, tahun 2017 diperkirakan pada level 1000m3
  • Terjadi amblesan di Lusi dan sekitarnya, mencerminkan terjadinya pemindahan lumpur dari sumber di bawah permukaan
  • Kondisi pemulihan warga terdampak, jumlahnya lebih kecil dari Kerusakannya
  • Studi untuk memahami semburan gunung lumpur terus berlangsung
  • Mud volcano berkembang pada batas lempeng di seluruh dunia dan umum di bawah laut
  • Studi mud volcano yang paling tidak terkendali dan merusak adalah di Azerbaijan dan Lepas Pantai Pakistan
  • Lusi sebagai knowledge dan pelajaran berharga untuk mencegah even kejadian semburan lainnya dikemudian hari

“Mengikuti secara Ceramah  Imajiner David Shilstone selaku Presiden Komunitas Geologi di London Geological Society London (GSL)”

LUSI: Geologi dan Keteknikan dari suatu Bencana Mud Volcano di Jawa

David Shilstone Presiden GSL and Atkins UK

22 Januari 2014

BLOG: Klik 2 Kali Link di bawah ini!

http://lusi-mudvolcano-8year.blogspot.com/2014/11/1-mengikuti-ceramah-imajiner-david.html?q=shilston

http://lusi-mudvolcano-8year.blogspot.com/2014/05/kapita-deformasi-shilston-2014.html?q=shilston

Artikel ini bersumber dari YouTube video yang telah ditempatkan di Cybernet http://www.youtube.com/watch?v=vJOPwYamgNE, telah diekstraksi dan di tinjau oleh Dr. Hardi Prasetyo,

Untuk Lusi Library:Knowledge Management

Dapat dilihat pada www.geolsoc.org.uk/gsllondonrecturest#14

LUSI: the Geology and Engineering of a Mud Volcano Disaster in Java

PROLOG

Tulisan ini saya beri judul “Mengikuti secara Ceramah  ImajinerDavid Shilstone selaku Presiden Komunitas Geologi di LondonGeological Society London (GSL)”.

Dimana saya memposisikan diri, seolah-olah hadir pada even tersebut, membuat catatan dan merangkai isu-isu aktual, dan menangkap hal-hal yang strategis dikaitkan dengan misi Penanggulangan Lusi ke depan.

Sebelum dilaksanakannya even tersebut, pada tahun 2008, GSL juga telah memfasilitasikan suatu agenda diskusi.

Yang khusus dirancang sebagai pemanasan atau pendahuluan dari even Debat Lusi dipicu Pemboran atau Gempabumi. Yang di selenggarakan oleh AAPG di Cape Town Afrika Selatan.

Rasionalisasi mengapa  kita patut memberikan atensi terhadap evenLUSI di GSL karena:

  • Dilaksanakan oleh suatu Organisasi Profesi pada domain Kebumian yang cukup dikenal yaitu GSL“Geological Soceity of London);
  • Sebagai pembicara tunggal yaitu David Shilston, selaku Presiden GLS, merangkap Direktur Konsultan Geologi Teknik Atkin. Sehingga mempunyai kompetensi dan kridebilitas di dalam aspek substansi;
  • Ceramah yang dilaksanakan pada awal tahun 2014, membuka suatu lembaran baru Kebencanaan Lusi pada kancah masyarakat internasional;
  • Karena belum ditentukan judulnya sampai pada hari H dilaksanakan Ceramah Lusi tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan dan dugaan dari publik.

Apakah tema dan pembahasan akan masih mempermasalahkan Penyebab dan Pemicu Lusi, sebagaimana kontroversi Lusi yang diniai mengemuka pada tahun 2008?

  • Atau karena David Shilston yang juga merangkap selaku Presiden dari Atkin, suatu konsultan keteknikan kebencanaan, maka apakah akan konsisten lebih memandang What Next Lusi, termasuk mitigasi ke depan?
  • Sebagai perbandingan makalah ilmiah Lusi yang dipublikasikan pada tahun 2014 memperlihatkan kecenderungan, yaitu:

1)      Dr. Tingay (Australia) tahun 2010 menerbitkan publikasi dengan tema Anatomi Lusi mud volcano, dimana pada bagian akhir menakankan bahwa paper ini tidak mempermasalahkan lagi kontroversi pemicu semburan Lusi antara gempabumi versus ledakan bawah tanah.

2)      Pasca Simposium Internasional Lusi mud volcano, dilaksanakan BPLS dan Humanitus Sidoarjo Fund (HSF), intensitas kontroversi pemicu dan penyebab Lusi mud volcano telah semakin menurun;

3)      Publikasi ilmiah pada tahun 2012-2013 terutama berfokus pada aspek-aspek:

  1. Kelanjutan temuan awal Lusi mempunyai hubungan langsung dengan sistem hidrotermal dari sistem Gunung Magmatik Penanggungan-Arjuno, termasuk digulirkan LUSI LAB Studi dipimpin oleh Mazzini, dari Norway;
  2. Evolusi mud volcano dan pandangan ke depan Lusi dalam kaitan Geohazard, disampaikan oleh Istadi dkk., 2012;
  3. Bukti-bukti terjadinya penurunan intensitas kecepatan semburan dan amblesan secara peluruhan eksponensial(exponential decay),dengan implikasi memberikan sinyal bahwa Lusi dapat/akan berhenti atau menuju masa dormant, sebagaimana yang dihasilkan oleh Andreas, Rudolph dan Manga; dan
  4. Juli 2013, Lupi dkk., mempublikasikan makalah ilmiah yang cukup mengejutkan, dengan topik Pemantul Parabola pada lapisan dengan akustik  impedansi tinggi yang memusatkan memperkuat gelombang gempabumi Yogyakarta, sehingga memicu terjadinya fluidasasi selanjutnya melalui rekahan, membentuk Lusi. Dengan keseimpulan bahwa Semburan Lusi merupakan fenomena alam, dipicu oleh gempabumi Yogyakarta.

Hasil Signikan dari Ceramah Lusi di GSL 2014:

  • Judul Ceramah berorientasi ke depan yaitu “LUSI: Geologi dan Keteknikan dari suatu Bencana mud volcano”, dengan kata kunci:

(1) LUSI, merupakan suatu Bencana mud volcano. Suatu penegasan bahwa fenomena lumpur Sidoarjo merupakan “BENCANA ditimbulkan oleh mud volcano”, tidak mempermasalahkan sebagai “natural or man-made”;

Tinggalkan komentar