FROM RUSSIAN WITH LUSI: SISTEM POLIGON

 

LUSI LIBRAY FILE DAN EVALUASI UNTUK PUBLIK

RUSIA-1

PANDANGAN TIM RUSIA TENTANG LUSI MUD VOLCANO  DAN PROPOSAL SISTEM PEMANTAUAN POLYGON

Igor dan Sergey Kadurin 2011

Dipersembahkan oleh: Dr. Hardi Prasetyo, tahun 2010 melaksanakan MISI FROM “RUSSIAN WITH LUSI”,  Termasuk Road Show Diskusi Publik di Moscow, Saint Petersburg, Singapore dan Jakarta. Mempertemukan Tim Ahli Kebumian Rusia dengan Ketua Dewan Pengarah BPLS

BASELINE PAPER, HARDI PRASETYO 2010: TINJAUAN DAN PENDALAMAN TERHADAP RINGKASN LAPORAN RISET LUSI OLEH TIM RUSIA

 

RUSIA-2

RUSIA-3

FROM RUSSIAN WITH LUSI

Tahun 2010, saya berkesempatan ke Rusia dengan misi “FROM RUSSIAN WITH LUSI”, berdialog dengan ahli kebumian Rusia terkait Lusi mud volcano saat itu dan What Next.
Rusia termasuk sebelumnya Azerbaijan, merupakan lokasi dari 40% total mud volcano yang telah diidentifikasi ribuan jumlahnya.

Oleh karena itu sangat relevan belajar dari pengalaman mereka dalam menangani mud volcano.

Pandangan dan Persepsi Umum Ahli Rusia

Pada umumnya para ahli kebumian berpendapat mud volcano sebagai suatu fenomena alam, justru digunakan sebagai alat bantu dalam eksplorasi migas.

Pakar mud volcano Rusia yang dipandang berpengalaman tidak pernah terpikirkan untuk membunuh atau menghentikan suatu semburan mud volcano.

Studi mud volcano LUSI atas kebijakan Pimpinan Rusia

Khususnya untuk LUSI Tim Rusia mendapatkan tugas dari Presiden Putin untuk memberikan dukungan suatu studi yang komprehensif. Mereka memandang Lusi sebagai suatu mud volcano yang mempunyai sejarah perulangan, sebagaimana hasil diketemukannya perulangan lapisan lumpur-pasir pada pemboran Banjar Panji-1.

Hal menarik dalam studi yang komprehensif, Tim Rusia berpendapat bahwa Lusi dipicu gempabumi yang awalnya terjadi pada tahun 2005. Sedangkan gempabumi Yogyakarta 29 Mei 2006 hanya merupakan kick off.

Di Rusia sangat umum ada hubungan langsung antara kegiatan gempabumi dan peningkatan intensitas dari mud volcano.

Temuan Dua Struktur Lumpur disamping LUSI

Dengan menerapkan studi GIS 3-d menggunakan data seismik refleksi 2-d tim Rusia telah menemukan 3 struktur lumpur, salah satu diantaranya LUSI.

Satu diantaranya di sebelah barat LUSI dan satu lainnya di timur LUSI. Secara umum mendukung adanya 3 elip amblesan tanah, sebagaimana diidentifikasikan dari citra InSAR.

Tim Rusia Memberikan Peringatan Dini Kepada Indonesia

Mereka juga telah memberikan peringatan dini terhadap risiko bahaya bila dua struktur lumpur tersebut dipicu oleh gempabumi dapat berkembang menjadi suatu mud volcano seperti LUSI.

Untuk Antisipasi Kejadian seperti LUSI usulkan sisteim POLIGON

Untuk itu Tim Rusia mengusulkan adanya penyelidikan Lusi yang komprehensif, dengan metoda POLIGON yang dikembangkan oleh Rusia ketika Perang Dingin.

Intinya untuk mendeteksi sejak awal terhadap terjadinya kegempaan, untuk memantau perkembangan tekanan di bawah permukaan yang dapat memicu terjadinya mud volcano.

Atau even perulangan semburan Lusi yang besar kembali.
Sayang Proposal Polygon yang diusulkan oleh Pihak Rusia belum mendapatkan dukungan anggaran. 

Apa yang ingin diketahui:

  • Berapa lama semburan akan berlangsung?
  • Seperti apa rrekuensi semburan?
  • Berapa dalam sumber lumpur ditentukan?
  • Bagaimana mud volcano bekerja:
    • Pemicu
    • Lama
    • Dinamika pergerakan lumpur ke permukaan?

BAGAIMANA MENJAWAB BEBERAPA ISU AKTUAL ATAU PERTANYAAN KRITIS?

  • Kita haru memahami situasi sst ini di permukaan, lokasi dari semburan lumpur dan dari lapisan-lapisan lumpur
  • Kita seyognanya memahami mekanisme semburan lumpur: Apa pemicunya, bagaimana tingkat tekanan yang diperlukan untuk terjadinya semburan.
  • Kita juga patut mendapatkan pemahaman terhadap sumber dari lapisan lumpur pada semburan lumpur sebelumnya untuk menghitung frekuensinya.

Catatan: Perbedaan POLIGON-LUSI LAB

Pada program LUSI LAB pada dua minggu yang lalu BMKG bekerjasama dengan BPLS telah menuntaskan pengambilan data kegempaan di dalam LUSI.

Bedanya dengan SItem Polygon, penempatan Seismometer akan dipasang di sekitar wilayah LUSI, secara permanen.

Presentasi Igor dan Sergey KADURIN pada Simposium Internasional Ilmiah LUSI 25-26 Mei 2011, di Lusi dan Surabaya.

Tektonik Busur Sunda sebagai bagian Sistem Parit-Busur Sunda (Trech-Arc Sunda system)

Model 3 D mud volcano LUSI berdasarkan GIS 3D data seismic Refleksi 2D, dengan lagenda dari atas ke bawah:

  • Kali Porong di selatan dan Kali Ketapang di utara
  • Permukaan tanah
  • Kuning muda: Pemantul Pertama
  • Abu-abu muda:  Pemantul Kedua
  • Pink:  Pemantul KKetiga
  • Abu-abu muda:  Pemantul Ketiga
  • Hijau Muda: Pemantul Keempat
  • Hijau Tua:  Pemantul Kelima
  • Coklat Tua:  Pemantul Keenam
  • Kuning-Kecoklatan: Bidang Patahan
  • Saluran Lumpur

Terdapat tiga ekspresi struktur lumpur atau struktur pembubungan (piercement structure), Lusi mud volcano di tengah, Struktur Porong-1 (mud volcano purba dengan struktur runtuh) di timurlaut Lusi, dan mud diaper di Kali Porong sisi baratdaya Lusi, di utara Gunung Penanggungan dan baratlaut Gawir Watukosek.

Gambar memperlihatkan dengan jelas bahwa tubuh struktur lumpur dari bawah permukaan bergerak ke arah permukaan, dengan menembus lapisan-lapisan yang dilaluinya.

Dengan Asumsi bahwa Gempabumi dapat memicu struktur lumpur untuk bias menjadi suatu mud volcano seperti Lusi. Tim Rusia mengusulkan system MONEV POLIGON, antara lain dengan memasang alat seismometer, secara permanent.

Berdasarkan stratigrafi di bawah Sumur BJP=1 dipublikasi Mazzini 2017: Tim Rusia menafsirkan lapisan selang-seling pasir-lumpur di bagian atas, mengindikasikan terjadinya perulangan semburan lumpur pada masa lalu.

Berdasarkan analisis petrografi dan fosil, diketahui bahwa lumpur berasal dari kedalaman yang berbeda.

Usulan Sistem Polygon Lusi dari Tim Rusia dengan menempatkan Stasion pengamatan kegempaan dan geofisika. Perhatikan pada Lingkaran yang luas sampai ke Kawasan Gunung magmatic (baratdaya), kawasan pantai di Tenggara, lokasi kota Waru di utara.

Sistem POLYGON dengan menggunakan  peralatan utama Seismometer bersifat terintegrasi dengan system Internet.

Apa yang ingin diketahui:

  • Berapa lama semburan akan berlangsung?
  • Seperti apa rrekuensi semburan?
  • Berapa dalam sumber lumpur ditentukan?
  • Bagaimana mud volcano bekerja:
    • Pemicu
    • Lama
    • Dinamika pergerakan lumpur ke permukaan?

BAGAIMANA MENJAWAB BEBERAPA ISU AKTUAL ATAU PERTANYAAN KRITIS?

  • Kita haru memahami situasi sst ini di permukaan, lokasi dari semburan lumpur dan dari lapisan-lapisan lumpur
  • Kita seyognanya memahami mekanisme semburan lumpur: Apa pemicunya, bagaimana tingkat tekanan yang diperlukan untuk terjadinya semburan.
  • Kita juga patut mendapatkan pemahaman terhadap sumber dari lapisan lumpur pada semburan lumpur sebelumnya untuk menghitung frekuensinya.

REFERENSI DARI BLOGSPOTCOM:

PANDANGAN TIM RUSIA TENTANG LUSI MUD VOLCANO DAN PROPOSAL SISTEM PEMANTAUAN POLYGON

FILE TERKAIT:

TINJAUAN DAN PENDALAMAN  Terhadap Ringkasan Laporan Riset Lusi

LUSI Research Summary Report

Desember 2009
Badan Penyelidikan Geologi Rusia

Russian Institute of Geological Studies Dengan

« OOO RINeftGaz »

Institut Elektro-Fisika (Jasa Geo-Riset)

Institute of Electro Physics [ Geo-Research Services ] Dr. Sergey V. Kadurin (Pimpinan Peneliti) Igor Aleksandrovich Losev Lubov Yurievna Eremina Maxim Belmesov Dr Igor K. Nikolaevich

Tinjauan dan Pendalaman dan Pengalihan Bahasa

Oleh: Prof. Dr. Hardi Prasetyo

Rangkaian hasil FROM RUSSIAN WITH LUSI

17 Agustus 2010

Tinggalkan komentar