Lusi Ambles 4-7 meter, dalam semalam: Dongeng Geologi

 

Lusi : Ambles 4-7 meter, dalam semalam !!

By pakde (Rovicky)  June 28, 2008

AMBLESLUSI

 https://rovicky.com/2008/06/28/4-7-meter-dalam-semalam/

Dikontribusikan oleh: Dr. Hardi Prasetyo

Wakil Kepala Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo

Telah Lengkap MENGEMONG LUSI SELAMA SEPULUH TAHUN (2007-2017)

Catatan Depan:

Naskah ini telah dimodifikasi dari aslinya terutama dengan melengkapi gambar-gambar, tanpa merubah kontekstual.

Hal ini juga setelah mencermati bahwa pada Rovicky.Com telah menempatkan Ikon PIT IAGI 2017.

Naskah yang dikontribusikan pada “Dongeng Geologi” tahun 2008, umumnya merupakan “Quick Respon”, suatu ciri komunitas sosial.

Karena saya kebetulan sebagai salah satu “Saksi Sejarah” SEPULUH TAHUN MENEMANI LUSI, sehingga kejadian geologi yang luar biasa seperti “Runtuh Seketika” yang dapat langsung diikuti di lapangan Lusi.

Merupakan suatu Testimoni (dokumentasi) yang bisa dianalogikan dengan Struktur Runtuh (Collapse Structure) di mud volcano purba (paleo mudvolcano) Porong-1. Inilah pemaknaan dari THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST.

Tidak berlebihan bila LUSI SEBAGAI LABORATORIUM ALAM DAN PUSAT UNGGULAN STUDI MUD VOLCANO di dunia, salah satunya karena Mud volkano yang terbesar dan paling cepat runtuh ini, kejadiannya sejak lahir dan berkembang dapat diikuti langsung di lapangan.

 

Bulan Maret 2008 lalu Lusi mengalami amblesan mendadak hingga 3 meter dalam satu malam. Nah, 4 Juni 2008 lalu nya Lusi ambles lagi ! kali ini hingga 4-7 meter, juga dalam satu malam saja !!

Emergency2

Testimoni Menyaksikan di lapangan saat pagi hari 2 Juni 2008, hanya terpaut  3 hari  HUT LUSI ke Dua saya dapat merekam Even Runtuh Seketika, banyangkan Kawah yang sebelumnya dipenuhi lumpur panas hampir terkuras. 

“Wah pakdhe, itu bukan ambles, tapi runtuh !

“Iya Thole, Pak Hardi bercerita lagi kejadian kedua kali ini”

Dibawah ini cerita Pak Hardi Prasetyo dari BPLS menceritakan kejadian runtuhnya kawah Lusi yang sangat fenomenal ini.

INTERVAL PERULANGAN (RECURRENT INTERVAL) RUNTUH SEKETIKA (SUDDEN COLLAPSE) PUSAT SEMBURAN LUSI 4-7M DALAM SATU MALAM

Emergenci-1

Berdasarkan Testimoni di lapangan telah dibuat sketsa Postur Pusat Semburan LUSI pasca mengalami even runtuh seketika, suatu perubahan mendasar adalah bahwa telah terentuk tahap awal kaldera sehingga Pusat Semburan condong ke utara. Aliran ke selatan melalui Tanggul/Kanal Utama di barat menjadi tidak dapat difungsikan.

PROLOG

Dalam rangka memperingati HUT ke 2 Lumpur Sidoarjo maka isu yang paling menonjol penerbitan khusus terkait tumbuh dan berkembangnya Lusi adalah terjadinya runtuh atau ambles seketika (sudden collapse) Pusat Semburan sebesar 3m dalam satu malam, tepatnya tanggal 18 Maret 2008.

BASELINE INFORMASI KEBUMIAN TERKINI

Sebagai baseline informasi adalah makalah yang diterbitkan terbaru oleh Abidin (ITB) dan Davies (Durham University UK) terbit hampir bertepatan HUT Lusi 29 Mei 2008.

ABIDIN1

Berdasarkan pengukuran time series GPS dan satelit InSAR terbaru, mendapatkan angka penurunan (subsidence) 4 cm/hari, juga disampaikan collapse yang terjadi 3m dalam satu malam.

INSAR

Tiga Pelangi InSAR yaitu Lusi (tengah), Siring (barat) dan Reno (timur) dipadukan dengan GPS telah membantu dalam menentukan pola dan intensitas deformasi di permkaan (Abidin 2008, Fukhusi,ma 2009, Istadi 2009), yang mencerminkan perilaku di bawah permukaan yang sulit untuk dironsen secara gamblang, kecuali dengan seismik 3D.

Disamping pengendali mekanisme subsidence sebagai implikasi pembebanan (loading) maka penulis mencirikan daerah yang mengalami pengangkatan (uplift) sebagai konsekuensi reaktivasi sistem Patahan Watukosek (Watukosek fault sysem WFS). Ditambahkan penulis time frame WFS kira-kira empat bulan pasca awal semburan Lusi (29 Mei 2006).

ABIDINDEFORM

Skematik Skenario Deformasi Amblesan dan Pengangkatan di Lusi (Abidin 2008).

PERUBAHAN YANG MENAKJUBKAN PUSAT SEMBURAN DARI KAWAH MENJADI DAERAH DEPRESI ATAU CEKUNGAN (BASIN)

Tanggal 4 Juni 2008 telah terjadi perulangan interval (recurrent interval) runtuh seketika (Sudden Collapse) pusat semburan Lusi yang ke dua dengan intensitas yang sangat dahsyat terukur antara 4-7 m dalam satu malam, dua kali (double) dari interval-1. Interval runtuh ke 2 ini diawali dengan Jebolnya tanggul cincin 45 tanggal 3 Juni 2008.

Saat melakukan Monevan (monotoring, evaluation, dan analisis) pasca runtuh ke 2 tersebut, saya benar-benar perpesona, melihat amblesan yang sangat dahsyat (very spectacular view) di pusat semburan dan sekitarnya:

Slide18

Postur Lusi pada HUT ke dua 29Mei 2008, Pusat semburan diproteksi dengan Tanggul Cincin yang terus harus ditinggikan karena mengalami amblesan, dan agar lusi dapat dialirkan ke selatan menggunakan mekanik.

000CRSP25MEII08A

Postur Lusi 5 Mei 2008 (Citra CRISP resolusi 5m), sebelum mengalami even Runtuh seketika pada Juni 2008. Pusat semburan diproteksi dengan Tanggul Cincin, dan di sisi tenggara dibangun Coverdam (seperti belalai). Yang menarik di Zona Siring berkembang bubble berukuran besar, dengan pusat semburan mengikuti arah Patahan Keldera Melengkung, dan berpropagasi ke barat.

  1. Dasar kawah benar-benar amblas secara tidak beraturan antara 4-7 m bahkan di tempat jebolan T45 barat setelah tererosi dan terkuras diukur sekitar 8 m,
  2. Struktur cofferdam untuk mengendalikan aliran Lusi ke tenggara runtuh (di selatan) dan menjadi patahan dan retakan di bagian utara,
  3. Aliran di Kanal Barat yang sebelumnya mengalir ke selatan (intake) beralih ke utara,
  4. Bagian selatan Pond Utama di selatan Pusat Semburan diamati mengalami pelengkungan (bending) kearah pusat semburan,
  5. Pond PerumTAS di utara dari Pusat Semburan juga mengalami ‘penurunan’ membentuk daerah depresi yang berbentuk melingkar (radial depression).

IMPLIKASI

 

 

000CRSPAGS08A

Citra CRISP resolusi 5m diambil Agustus 2008, setelah mengalami Runtuh seketika (Juni 2008), di selatan Pusat semburan berkembang mikro kaldera, menyebabkan kemiringan Pusat Semburan ke utara. Coverdome sebelumnya dengan belalai panjang telah runtuh. Sehingga iplikasi pengaliran ke selatan melalui Kanal Utama Barat menjadi tidak berfungsi. Dialihkan ke aliran melalui Tanggul Timur, tapi tidak efektif.

Recurrent interval-2 sudden collapse Pusat Semburan Lusi yang demikian dahsyat telah memberikan implikasi luas sehingga diperlukan adanya aktualiasi terhadap strategi pengendalian semburan dan luapan Lusi, kedepan yaitu:

Emergency-runtuh

Penafsiran struktur citra CRISP memperlihatkan kondisi pasca terjadi even runtuh seketika,  Tanggu Cincin sebelah timurlaut masih jebol. Dipusat semburan berkembang tahap awal kaldera, kemiringan umum yang sebelumnya ke selatan menjadi ke utara. Di sisi barat luar biasa berkembang bubble berukuran besar dengan pola mengikuti struktur kaldera melingkar dan berpropagasi ke barat.

1)   Daerah kawah Lusi yang sebelumnya merupakan suatu morfologi kerucut (cone) merupakan topografi tinggian (topographic high) telah berubah secara drastis menjadi suatu daerah depresi (depression region) yang luas, secara morfologi membentuk cekungan (basin);

2)   Pengaliran Lusi yang selama ini terutama dengan Jalur-1 (utama) dengan rute Kanal Barat-Inteke, dan Jalur-2 (alternatif) dengan rute Cofferdam-Kanal Tengah-Basin 41 di tenggara Pond Utama telah lumpuh;

3)   Akibat cofferdam di timur Tanggul Cincin Runtuh, maka telah terjadi penyatuan antara pusat semburan dengan basin 43-44 di timurnya,

4)   Pengisian cekungan Lusi (Lusi filled basin) berlangsung lebih cepat dari prediksi semula memberikan implikasi aliran Lusi terkonsentrasi di Basin, akibatnya tanggal 8 Juni Tanggul 44.1 telah jebol, memerlukan 18 hari untuk menutupnya,

5)   Untuk mengalirkan Lusi pasca runtuh seketika 4 Juni 2008, maka saat pengaliran Lusi melalui Jalur-3 dengan rute Pusat Semburan-Basin 44-43-42 sampai di basin 41 di tenggara Pond Utama.

CATATAN PENTING

tahapan-ambles

1)      Recurrent Interval runtuh seketika Pusat Semburan Lusi 4 Juni dengan intensitas dahsyat 4-7m dalam satu malam belum mendapatkan perhatian para pakar kebumian yang demikian seru membahas Interval-1 18 Maret 2008, dengan baseline paper Abidin dkk (2008) yang terbit bertepatan HUT 2 Th Lusi,

2)      Implikasi dari fenomena tersebut benar-benar terjadi perubahan drastis daerah semburan menjadi suatu cekungan yang luas dengan sumbu panjang timurlaut-baratdaya dan depocenter di utara,

3)      Proses pengaliran Lusi yang diharapkan mengandalkan topografi gradien antara pusat semburan dan daerah pengaliran (Kanal), saat ini masih mengandalkan Lusi yang melimpas dari topografi cekungan, sehingga masih harus mengandalkan alat-alat berat di mulut Kanal.

4)      Saat ini mesin-mesin perang (alber) telah di mobilisasi dari sepanjang Kanal Barat Puat Semburan ke sepanjang Kanal Timur.

5)      Pasca runtuh seketika Lusi 18 Maret 2008, diindikasikan memberikan implikasi meningkatnya intensitas bubble di sektor Siring Barat, dan yang menarik dan belum banyak diinformasikan munculnya kebon grypons di Pond Siring, namun belum sempat tumbuh dewasa telah tertutup luapan Lumpur (keberdaannya didukumentasikan),

6)      Pengisian Lusi mulai saat Jebol 45 dan 41.1 pada awal Juni 2008 telah mengisi Pond PerumTAS dengan cepat sehingga permukaan Lusi cepat menaik terhadap Tanggul Utama.

EPILOG

Predrill

Tidaklah berlebihan bila pakar kebumian dari manca negara pada HUT Lusi ke 2 (29 Mei 2008) telah memberikan julukan Semburan dan Luapan Lumpur Sidoarjo sebagai yang paling cepat tumbuh dan berkembang di Dunia (The World’s fastest grow and development of hot mudflo/eruption). Tumbuh dan berkembangnya semburan Lusi membuka peluang bagi semua pihak terkait untuk mengamati, mempelajarinya fenomena yang langka di Planet Bumi ini, yang katanya ‘belum ada spesialis Semburan Lumpur Panas’.

Ajaran mendasar bagi para geolog The Present is the key to the past (Saat sekarang merupakan kunci masa lalu) sebagai pilar memperkirakan skenario ke depan.

Sehingga recurrent interval dari Keruntuhan Seketika Pusat Semburan sebesar 4-7 m tanggal 4 Juni dapat menjelaskan pengendali mekanisme (driving force mechanism) fenomena struktur runtuhan, yang dapat ditafsirkan dari Penampang Seismik Refleksi (antara lain dari Sumur Porong-1) yang telah banyak dipublikasikan pada forum ini.

gamb-guntoro-9v

Penafsiran Penampang Seismik Refleksi memperlihatkan Struktur Runtuh mencapai total > 700m dan radius 4km dari mud volcano purba Porong-1 di sisi timur dan struktur di sekitar sumur BJP-1 sebelum lahirnya Lusi. Sumber Guntoro (2011).

SAATNYA MOHON DUKUNGAN PEMIKIRAN DAN DOA RESTUNYA KEPADA SANG PENCIPTA

Kami yang kebetulan day by day berada di sekitar Lusi dan sebagai saksi sejarah Kedahsyatan Semburan Lusi antara periode 8 April 2007-Juni 2008, yang masih terus memberikan implikasi luas terhadap keamanan dan sendi-sendi kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Slide14Rekaman dahsyatnya Bubble di Zona Siring menimbulkan dampak geohazard, khususnya paparan gas metan telah menimbulkan kebakaran. Berlokasi pada Pelangi InSAR Barat, yang ditafirkan ada kaitannya dengan deplesi lapangan gas alam Wununt, namun ada juga yang menafsirkan adanya pergerakan lumpur di bawah permukaan?

Dan dari hari yang paling dalam kami mohon dukungan pemikiran yang bermuara mencari solusi jangka pendek dan menengah.

Serta Mohon Doa Restunya agar Kita dapat mengendalikan kedahsyatan yang ditimbulkan Lusi dengan seoptimal mungkin atau total solution! … Amin.

CATATAN PENUTUP DAN PERSPEKTIF KE DEPAN

Lain kali akan disusulkan gambar-gambar sebagai salah satu Fakta Sejarah (historical fact) di bidang Geologi. Bagi komunitas Kebumian yang berminat, bila greget atau penasaran untuk melihat langsung untuk membandingkan dengan tulisan2 yang gencar Perubahan Pusat Semburan menjadi Basin silahkan datang. Welcome (akan diatur Pak Soffian).

EVENTNI2015

Berada di hulu sungai Kawah Reno (Tenggara Lusi) pasca terjadinya banjir bandang lumpur pekat sehingga sungai-sungai ditutup. Saat mulai mengaktifkan kembali sungai, terjadi runtuhan lumpur kurang padu ke arah badan sungai.

Dan mari kita lihat sama-sama dari Citra Satelit Resolusi Tinggi IKONOS-CRISP yang terakhir 5 Mei 2008 (sebelum collapse Lusi ke 2) dengan yang baru edisi Juni yang seharusnya/biasanya dipublikasikan dengan tenggang waktu 1 bulan. Salam hormat untuk semuanya dan terima kasih atas atensi dan doa restunya.

Hardi Prasetyo

hardibpls2008

Sidoarjo Saptu 28 Juni, Jam 0600 sebelum berolahraga (Tenis) di GOR Sidoarjo

Bacaan lain yang berhubungan dengan awal kejadian bisa dibaca disini : Awal kejadian Lusi

Share this:

Pwatukosek

Posisi Kontroversi Patahan WatukosekAugust 14, 2008In “Bencana Alam”

Lusi : Ambles 3 m dalam satu malam !March 18, 2008In “Bencana Alam”

 

 

Tinggalkan komentar