27 NOV. 2017 BLUSUKAN DI “BANJIR MUSIMAN PUTHUL”,

27 NOV. 2017 BLUSUKAN DI “BANJIR MUSIMAN PUTHUL”, MELENGKAPI 10 TAHUN MENGASUH LUSI: “BANJIR SIRING”

Slide61

Dikontribusikan oleh: Dr. Hardi Prasetyo

Mantan Pimpinan BPLS 2007-2017, sebagai bagian melengkapi  “KRONOLOGIS EVEN DAN KONDISI DARURAT” 10 TAHUN MENGASUH LUSI

Apresiasi dan Terimakasih atas dukungan Petugas PPLS di lapangan yang penuh dedikasi menghadapi Kondisi Darurat Banjir Tahunan Puthul 2017.

Foto-foto diambil oleh Adang (Pos BA), Narasumber Banjir Siring  Chandra (Pos Infra), didukung oleh Riko Aditya dan personal Divisi Gas POS BA.

Penerbangan Drone meliput Kondisi Banjir Puthul dengan pilot Tomy dibawah kendali Pak Riko.

Slide1

Slide2 - Copy

Slide3

Slide5Kronologis “Blusukan” di Zona Banjir Puthul 27 Nov 2017Slide4

Kronologis “Blusukan” di Zona Banjir Puthul 27 Nov 2017

  • H-1 (26/11/2017): Evaluasi Histori Perulangan Banjir Siring-Ketapang;

–Bandingkan dari Banjir April 2007 (Tanggul Siring Jebol), Januari 2008 (Tanggul Ketapang Jebol), dan November 2016 Banjir Musiman Puthul dikendalikan luapan Kali Ketapang.

–Simak pada Ceramah Lusi di UK, Pembahasan Deformasi amblesan di Lusi dengan dampak “Genangan Permanen”/Banjir di barat tanggul Siring.

–Sampaikan informasi awal ke pejabat terkait sebelum Banjir. Siapkan dokumen H-1 pasca banjir (27 Nov. 2017) sebagai “Lessons Learned” aspek Kebijakan dan Operasional.

  • Senin (27/11/2017):

Rencana : Pastikan “Blusukan” intinya melihat Postur Banjir Puthul di TKP (sisi utara, barat, deposenter, selatan),

Pastikan daya dukung Kali Ketapang, cara yang mudah lihat di benchmarking “Demak”?

Pastikan apakah pengendali mekanisme Banjir sebagai aliran masuk masih terjadi (bisa dipantau)? Cara mudah adalah di dekat “Cekungan” tanpa gelombang apakah ada arus yang mengalir ke “deposenter” (basin)

Langkah-langkah penanganan standar: Di Pos Infra memompa genangan banjir di Jalan raya, ke Kanal Infra, basuk ke Kali Ketapang Selatan.

Wargame Banjir Puthul 2017: 27 Nov. 2017 Pengembangan Program Intaktif di Google Earth Pro

Slide12

Slide11

Slide10

Slide9

Dengan Hunter-2 (Terano) dalam perjalanan Surabaya ke TKP.

  • Menyimak Berita dari Suara Surabaya, posisi Jam 10, Wawancara dengan pihak Deops KAI yang ada di lapangan:

–Ketinggian air diukur dari permukaan Rel KA = 29 cm, berarti belum pada angka aman dilalui, disampaikan pagi kemarin ada kenaikan permukaan air dari malam sebelumnya;

–Sedang dilakukan pengangkatan Rel KA (diungkit) dan akan diisi batu khusus, agar ketinggian air mencapai titik aman untuk dilalui KA.

–Radio Suara Surabaya, memaknai bahwa Banjir Puthul 2017 sebagai banjir Musiman sebagaimana yang umum terjadi pada musim hujan yang ekstrim. Apalagi pada hari Jumat telah terjadi banjir yang ekstrim di Kota Surabaya. Jadi tidak ada sebab lain yang sering disebutAsal Bunyi” (Ada Tanggul Jebol).

Masuk ke Pintu Demak, untuk melihat benchmarking kondisi Kali Ketapang.

  • Melihat keramaian di Demak, ada Pompa dari Dinas Sumber Daya Air, Pemprov Jatim yang seperti biasanya, para pendukung mengambil posisi di Demak. Saat itu sedang tidak beroperasi.
  • Saat datang kondisi Kali Ketapang di bawah Jembatan penuh, sehingga daya tampung sudah optimal, Ketika akan pulang ada perubahan dari outlet Kanal, telah terjadi aliran keluar masuk ke Kali Porong. Tapi Candra mengingatkan di Zona Ketapang ada deposenter (cekungan).
  • Tahun 2016, juga terjadi hal yang sama ada dukungan Pompa, tapi biasanya karena belum mengetahui Sikon dan War Game ada sedikit “Diskusi” dengan Pejabat BPLS yang terkait, Dimana Pompa harus ditempatkan, dan Kapan Harus Main disinkronisasikan dengan P 71. Mengingat fakta lapangan bila Kali Porong Penuh, aliran akan berputar-putar, genangan tetap sulit dialirkan.

Slide15

Slide16

Slide17

Slide18

Masuk ke Gateway P70, Osaka.

  • Memastikan bahwa tidak ada dampak dari aktivitas erupsi Gunung Agung di Bali. Mengingat Lusi telah mempunyai hubungan dengan gunung magmatik Arjuno-Welirang-Penanggungan;
  • Memastikan tidak ada limpasan di Zona Hawai (utara Lusi), Siring (barat), Pond Osaka, Pond Ketapang (kering).
  • Memastikan bahwa Tidak ada/Tidak terjadi tanggul Jebol yang mengendalikan banjir yang Musiman. Siaran Suara Surabaya sejalan, dengan penekanan karena Hujan ekstrim dan limpasan dari Kali Ketapang.

Slide20

Slide21

Slide22

Slide23

Masuk ke P71, melihat aktivitas Pompa dan Kondisi Rel Kreta api di selatan Kanal (kering) di utara (basah).

  • Memastikan pola genangan banjir persis dengan apa yang terjadi Tahun 2016, pada Deposenter Tugu Kuning-Siring.
  • Di utara Jalan masuk tergenang air, tahun 2016 saya sebut kanal Ketapang jadi Kolam Pancing.
  • Memastikan bahwa ada pejabat dari Pemkab (Wabup Sidoarjo) dan Jajaran lainnya (Sesuai SOP), seperti biasanya berada di ujung selatan sisi timur Jalan Ketapang di utara Puthul.
  • Sesuai Rencana, biasanya Hunter-2 bisa sebagai inisiator menerobos banjir menuju ke Pos BA (Akan dijajaki di TKP).

Slide26

Slide27 - Copy

Masuk ke Arteri Ketapang ke arah selatan (Puthul)

Slide29

  • Sesuai dugaan telah meninjau Wakil Bupati Sidoarjo, yang didampingi oleh pejabat dan jajaran terkait.
  • Hunter-2 Parkir di belakan Mobil VIP, turun bukan untuk bergabung dengan “Tamu VIP”, tapi akan melihat situasi aktual di ujung selatan Jalan Arteri. Untuk melihat apakah masih ada aliran aktif (masuk), berapa kedalaman? Apa mungkin Hunter-2 menerobos?
  • Saat melewati Rombongan Wabup Sidoarjo, yang sedang wawancara dengan Wartawan. Saya bertemu dengan Sahabat Lama (Dan Ramil Porong), sambil saling ketawa, salaman. Saya memberi Sinyal ini Banjir Langganan (Hujan-Kali Ketapang), bukan seperti April 2007 saat BPLS baru transisi dengan TIMNAS PSLS, terjadi Tanggul Siring Jebol, sehingga terjadi banjir. Dan saat itu yang memberitakan pertama Suara Surabaya pada Jam 0300 Kontak Saya. Ternyata dampak serius. Pertama kalinya Jalan Arteri dan KA ditutup.

Slide28

Maju ke Ujung selatan batas banjir di seberang Putul.

Slide31

  • Kembali memastikan bahwa pola genangan, hampir sama dengan Banjir 2016 (batas utara, selatan, barat);
  • Turun ke genangan banjir untuk memastikan kedalaman, perkiraan tingginya sama dengan roda Terano (bagaimana di tengah)?
  • Saat tidak ada riak/gelombang, memastikan masih ada dua arus aliran masuk dari sisi barat ke arah timur (ke deposenter). Berarti ketinggian banjir belum akan dapat turun dengan cepat.
  • Saat akan kembali ke Hunter-1 bersama Chandra dan Adang memastikan Jalan yang harus diambil untuk menuju ke Pos Infra, dan kemungkinan Menerobos ke Pos BA.

Slide32

Slide34

Slide33

Menerjang Banjir di Puthul dan mendarat selamat di Pos Infra

  • Banyak publik yang tidak mengetahui, bahwa dari Pompa-Pompa di Pos Infra inilah, genangan yang ada di jalan raya, dialirkan ke barat untuk masuk ke Kali Ketapang utara bagian selatan;
  • Bertemu dengan Pak Arifin (Raja Pompa) yang mengendalikan Operasi pemompaan di Pos Infra.
  • Disampaikan bahwa semua pompa yang ada telah dihidupkan, namun justru Kanal Infra tidak dapat menampung, sehingga terjadi limpas.
  • Agar tidak menggenangi Jalan Tol, maka telah dipasang sand bag. Dan saat itu saya melihat para pekerja memasukkan material ke dalam kantong pasir.

Slide36

Slide37

Di Pos Infra mengamati Pemompaan air banjir ke barat (K. Ketapang Selatan)

  • Bersama Pak Arifin langsung melihat bagaimana tiga Pompa dijalankan, menyedot air di intake dari Kanal Infra selatan (hulu area banjir);
  • Aliran yang keluar dari outlet masuk ke Kanal di barat, namun kurang lancar, karena sudah penuh dan indikasi pada induk Kali Ketapanga Selatan air juga tinggi.
  • Karena Kanal Infra sudah cukup lama, sehingga dalam perjalanan ada yang bocor.

Slide45

Slide44

Slide43

Slide42

Slide41

Slide40

Slide39

Mengamati ke TKP Genangan Banjir sisi Barat

  • Pertama melihat bahwa aliran dari Zona Genangan banjir yang masuk ke Kanal Infra timur lancar, relatif penuh;
  • Menuju Jalan Exit Arteri, dari barat, satu langkah-demi langkah masuk ke Zona banjir, ketinggian maksiumum mencapai kantong celana panjang (sepaha). Sehingga tidak bisa dilanjutkan.
  • Sampai di bagian terdalam memandang kearah selatan kira-kira tigaratus meter panjang genangan.

Slide47

Slide48

Slide49

Pertemuan yang tidak diduga (tidak ada Janji) dengan Rombongan Pak Riko (Pos BA) menggunakan Hunter-1 (Dimex)

  • Saya bersama Adang melihat ada mobil warna putih dari arah selatan menuju ke lokasi saya di Putul, karena dari jauh saat masuk ke Cekungan, seperti mogok.
  • Saat mendekat saya terkejut, bahwa Mobil Putih yang berani menerobos adalah Hunter-3 (Dimex Diesel), dari Pos PA dengan Pilot Heriawan.
  • Mereka di dalam Mobil Hunter-3 juga kaget tidak menduga ada orang sendirian di area Banjir ternyata Papa Romeo (Hardi).
  • Karena untuk kembali ke Pos Infra Jauh, saya putuskan Ikut naik ke Hunter-3, yang saat itu membawa alat ukur ketinggian untuk dipasang, memberikan informasi ketinggian banjir di Zona Utara, Terdalam dan di selatan.

Slide51

Naik Hunter-3 mendarat di bawah bekas Jembatan Putul bertemu beberapa pihak terkait

  • Bertemu dengan Jajaran Polresta, Polsek Porong, karena sudah lama tidak bertemu minta wartawan memfoto kita bersama;
  • Kepada Jajaran juga disampaikan Banjir Musiman Puthul, karena Kali Ketapang naik, tidak ada hubungan denganTanggul Jebol”.
  • Dari BPBD Jatim juga hadir sibuk membuat Video.
  • Kepada wartawan disampaikan silahkan lihat ke Pos Infra, disanalah operasi pompa-pompa untuk menurunkan genangan di Puthul-Siring.
  • Sedangkan Pompa di P71, lebih menurunkan air di Kanal Kreta Api dengan outlet di Demak, Kali Ketapang . Namun perhatian saat itu memang sedang ditujukan kepada KAI yang sedang menyiapkan Loko Khusus untuk menarik Gerbong KA dari stasiun Porong, setelah tahap penaikan Rel KA selesai.

Slide53

Naik Hunter-3 mendarat di bawah bekas Jembatan Putul bertemua beberapa pihak terkait

  • Pak Riko dan Tomy menurunkan Drone Phantom 4 Pro, yang fleksibel, dan sangat mumpuni untuk merekam kondisi-kondisi khusus termasuk banjir;
  • Teman-tempan Pos PA lainnya melakukan pemasangan tanda ketinggian air, yang saat itu menunjukkan sekitar 50cm.
  • Saya menemui Petugas dari DepHub Pusat, Ditjen Perkeretaapian dan Dinas Perhub Drat Jatim.
  • Sampaikan dulu sama-sama Lemhanas dengan 2 Dirjen KA, Dephub. Fakta banjir Musiman ini agar menjadi perhatian, sesuai rencana Grand Design Relokasi Infrastruktur pasca bencana yang telah disepakati bersama. Jalan KA juga salah satu yang berkomitmen akan melakukan Relokasi ke arah barat.
  • Jajaran Polsek menyampaikan Ka Polres akan datang ke Lokasi minta Tim yang ada di lokasi bisa ikut menjelaskan kondisi aktual. Melalui HP juga menjelaskan ke media masa bahwa Tidak Ada Tanggul Jebol!

Slide55

Slide56

Slide57

Slide58

Slide59

BLUSUKAN DIAKHIRI DENGAN MAKAN SIANG “MIE REBUS” BERSAMA WARTAWAN, PETUGAS KAI DAN “PASUKAN PPLS”.

  • Hujan kembali turun, dan Chandra mengatakan kenaikan air bisa naik 5 cm. Waktu makan Siang sudah lewat dan semua mengalami “Basah” kedingingan, perlu “energi” dan menghangatkan badan;
  • Saya dengan Hunter-3 ikut menuju Warung yang ada satu-satunya di selatan Ketapang. Saat di sana sudah ada Wartawan, Petugas KAI. Kita langsung pesan Mie Rebus (telornya kehabisan), Kopi Panas.
  • Tidak diduga Pemilik Warung melihat kita semua Kebasahan, menghidangkan Ikan Goreng Wader, yang langsung disantap habis.

Slide61

 BLUSUKAN DIAKHIRI DENGAN MAKAN SIANG “MIE REBUS” BERSAMA WARTAWAN, PETUGAS KAI DAN “PASUKAN PPLS”. PAMITAN KE MARKAS 2.

  • Setelah semua tuntas Mie Rebus, Kopi Panas, Asap Putih, tiba saatnya saya PAMITAN, SETELAH BLUSUKAN BANJIR PUTHUL 2017, RASANYA PERULANGAN 2016. NAMUN BEDA DENGAN BANJIR SIRING 2007 DAN KETAPANG 2008 YANG DIKENDALIKAN OLEH JEBOLNJA TANGGUL SIRING DAN YANG BELAKANGAN TANGGUL OSAKA.

EPILOG:

Slide61

FENOMENA EMPAT EVEN BANJIR SIRING-PUTHUL KETAPANG (2007-2017) DAPAT DIBEDAKAN  DUA MEKANISME YANG BERBEDA.

YANG PERTAMA BANJIR SIRING (2007) DAN BANJIR KETAPANG (2008) ADA KAITAN DENGAN PENGENDALIAN SEMBURAN LUSI, YAITU TANGGUL PENAHAN LUAPAN LUMPUR JEBOL, AIR MENGELIR DARI DALAM KOLAM LUMPUR KE SISI BARAT.

SEDANGKAN DUA  LAINNYA BANJIR PUTHUL-SIRING 2016 DAN 2017, TERJADI DI LUAR WILAYAH DI LUAR PAT (SISI LUAR TANGGUL UTAMA) YANG KHUSUSNYA DI ZONA SIRING-PUTUL.

 DIMANA MENGALAMI DEFORMASI AMBLESAN YANG ALAMI (MIRING KE TIMUR), SEDANGKAN SUMBER AIR BANJIR TERUTAMA BERASAL DARI LUAPAN KALI KETAPANG PASCA HUJAN ATAU HUJAN KIRIMAN.

KONDISI KALI KETAPANG YANG DAYA TAMPUNGNYA SEMAKIN BERKURANG PADA KONDISI HUJAN EKSTRIM. SAAT TERJADI BANJIR UPAYA MEMOMPAKAN AIR DENGAN OUTLET KE ARAH  KE KALI KETAPANG TERSEBUT, MENJADI AGAK KURANG EFEKTIF, MENURUT PENGALAMAN LAPANGAN AIR BERPUTAR.

PADA KONDISI SEPERTI INI SENJATA PAMUNGKAS ADALAH MEMASUKKAN AIR DARI GENANGAN BANJIR KE DALAM POND SIRING (TENGAH) DI ZONA BARATA, DAN DI UTARA PADA POND KETAPANG SISI P71, YANG AKHIRNYA AKAN MASUK KE POND KEDUNGBENDO. PADA SKENARIO INI DIHARAPKAN KEDUNGBENDO DAPAT MENAMPUNG KIRIMAN KHUSUS AIR BANJIR.

NAMUN BILA GENANGAN DI DEPOSENTER TUGU KUNING SAMPAI PUTHUL MENCAPAI KEDALAMAN 2M DAN DI SAYAPNYA 1M, MAKA PENGURASAN BISA MENCAPAI KECEPAM 1-2 CM/JAM, SEHINGGA MEMERLUKAN WAKTU. PADA KONDISI INI BANYAK YANG TIDAK SABAR MENUNGGU.

NORMALISASI KALI PORONG DARI HULU KE HILIR SECARA KOMPREHENSIF DIAWALI SEJAK TAHUN 2007, SEBAGAI  CONTOH RASIO SUKSES.

KARENA AWALNYA BANYAK PIHAK MENGASUMSIKAN AKAN TERJADI BANJIR SIGNIFIKAN, DI DISEBABKAN OLEH KALI PORONG.

NAMUN SEBEGITU JAUH SAMPAI 2017 BERSYUKUR KALI PORONG TETAP DAPAT BERFUNGSI UNTUK MENGENDALIKAN BANJIR (FUNGSI AWAL) DAN MENGALIRKAN LUSI KE PALUNG DALAM DI KALI PORONG.

SEHINGGA SEBAGAI PELAJARAN BERHARGA ADALAH DISARANKAN UNTUK DAPAT DILAKUKAN NORMALISASI KALI KETAPANG SECARA SIMULTAN (MENYELURUH) TIDAK PARSIAL, DARI SELATAN KE UTARA SAMPAI KE HILIRNYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAMPUNG DAN DAYA DUKUNG.

KAJIAN DEFORMASI DI SISI BARAT UNTUK MEMETAKAN SECARA RINCI POLA KONTUR AMBLESAN YANG RELATIF SEJAJAR DENGAN TANGGUL SIRING, DAN DEPOSENTER DISEKITAR TUGU KUNING-SIRING,

NORMALISAI JALAN ARTERI LAMA, YAITU OPSI MENINGGIKAN MENGANTISIPASI JUMLAH AMBLESAN. DALAM KAITAN INI AKAN/HARUS DIIKUTI KENAIKAN REL KA (KENAIKAN REL KA MEMPUNYAI BATAS-BATAS KEAMANAN).

CATATAN PARADIGMA KEBENCANAAN:

Banjir Musiman Puthul terjadi pada suatu wilayah Terdampak dari Bencana Lusi (2006-2017), yang sebelumnya telah ditentukan sebagai suatu Wilayah Tidak Aman (2012/2013). Oleh karena itu  “pada prinsipnya” jalan Arteri Porong lama telah direlokasi ke sisi barat (menjadi Arteri Porong Baru), saat ini sedang dalam konstruksi Jalan Tol ruas Porong-Gempol.

2007, Sesuai Grand Design Trase Relokasi Infrastruktur pasca Bencana Lusi telah disepakati infrastruktur umum dan energy Jalan Tol, Arteri, PDAM, Gas bumi, Jaringan PLN, dan Rel KA akan melakukan langkah nyata Relokasi terutama mengikuti Trase tersebut (Kecuali Pipa Gass alam, telah relokasi ke sisi timur, telah beroperasi). Namun  hingga saat ini Rel KA masih belum dapat melaksanakan relokasi sebagaimana rencana semula dan yang telah dilaksanakan oleh infrastruktur lainnya.

Karena dampak Banjir Puthul juga akan terkena langsung pada lalu lintas transportasi KA,  karena belum dapat melakukan Relokasi, sangat wajar untuk menyiapkan sistem dan upaya khusus dalam menghadapi pengoperasian yang memang melalui suatu jalur sejajar Arteri Lama yang berdasarkan Kebijakan Kebencanaan telah ditetapkan sebagai suatu Wilayah Tidak Aman.

Mudah-mudahan Musibah/Bencana alam Musiman Banjir Musiman Puthul 2017 ini dapat dicarikan solusi permanen sebelum Tahun 2019 (Renstra Misi Nasinal Penanganan Bencana  Lusi).

SUKSES STORI!

 

Tinggalkan komentar